Namlea, Kompastimur.com
Bupati Buru dua periode, Drs M Husnie Hentihu
mengungkap adanya usaha masif dan sistimatis untuk berusaha membatasi
partisipasi masyarakat di pilkada Buru.
Ditemui di Namlea, kemarin (20/12), Drs M Husnie Hentihu mengaku sudah membuka hal itu saat tampil sebagai jurkam BARU di beberapa panggung kampanye di desa-desa.
Husnie mengatakan, kalau Pilkada ini merupakan suatu kegiatan dimana rakyat berdaulat, rakyat berhak menentukan pilihan tanpa diintimidasi, atau diancam, atau dipengaruhi oleh siapapun.
Dipertegas olehnya, bahwa rakyat berhak memilih siapa yang dia inginkan dan siapa yang dia kehendaki.
"Sebab sekarang yang terjadi ada usaha yang
masif, sistimatis untuk berusaha membatasi partisipasi politik
masyarakat", beber Husnie.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, kalau upaya sistimatis dan masif itu dikaitkan dengan program-program. Sampai program internasional SOLID juga dilibatkan.
"Ini kan bahaya, ini kebodohan dari pimpinan
yang turut serta," kecam Husnie.
Katanya lagi, bahwa SOLID ini program internasional dari Roma untuk membantu rakyat Indonesia. Bukan untuk program pemerintah daerah yang seenaknya mencoret dan menggantikan orang-orang yang berbeda pilihan.
"SOLID tak ikut campur masalah politik, SOLID tak ikut campur masalah yang lainnya, selain ikut mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ingatkan Husnie.
Sementara itu, anggota DRPD Buru dari PKS, Solihin Buton kepada wartawan di gedung wakil rakyat kemarin, turut membenarkan kejadian tersebut di kampung halamannya Dusun Namsugi, Desa Ilath, Kecamatan Batabual.
Ada tiga kelompok tani peserta penerima bantuan SOLID digantikan oleh Kantor Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Buru atas usulan fasilitator Mustofa Makatita.
Sebelum dicoret, Makatita yang juga salah satu tim sukses dari petahana ini bersama pihak dari BKP Kabupaten Buru mendikte seluruh petani agar coblos RAMA.
"Karena pak Jumali dkk tak mau tunduk, sebab mereka juga sudah punya pilihan, akhirnya dicoret," sayangkan Solihin.
Masalah ini sudah dimasalahkan Solihin ke Kepala BKP Kabupaten Buru, Hasan Rehalat. Tapi belum ada tindaklanjut. (KT-10).
0 komentar:
Post a Comment