Bula,
Kompastimur.com
Pengikisan budaya mulai terjadi di Kabupaten Seram
Bagian Timur (SBT). Fenomena goyang Tobelo kini jadi pusat perhatian ketimbang Maulid
Nabi yang biasanya di rayakan hampir di semua masjid pada perayaan Maulid Nabi kemarin,
namun di Kota Bula tidak terdengar sedikit perayaan dan lantunan ayat ayat dan
asma Allah di masjid-masjid.
Padahal, masyarakat di Kabupaten SBT mayoritasnya,
yakni kurang lebih 99 persen beragama Islam.
Berdasarkan pantauan Kompastimur.com di Kota Bula,
pada peringatan Maulid Nabi SAW, yang jatuh tepat pada hari Senin (12/12) kemarin
tak ada satu pun rumah ibadah yang memperingati Maulid Nabi, kecuali di masjid
yang berada diluar Kota Bula, Sementara kegiatan Goyang Tobelo malah merajai
ibu kota Kabupaten SBT tersebut.
Padahal, budaya memperingati Maulid Nabi di SBT
memiliki tradisi tersendiri yang tidak sama dengan daerah lain, kedepan ditakutkan
akan terjadi pengikisan budaya SBT oleh fenomena Gayang tobelo tersebut.
Hal ini mendapat tanggapan serius dari Siti Qhomariyah
Rumalolas kepada Kompastimur.com di Bula, Selasa (13/12)
menjelaskan SBT saat ini telah berada dalam krisis konsep. Padahal, budaya
yang ada di SBT begitu banyak dan masing-masing kecamatan, desa dan dusun di
SBT memiliki budaya masing-masing yang turun-temurun. Namun, tidak
dilestarikan, justru hal-hal lain yang berada diluar dari SBT di paksakan
masuk.
"Kita lahir dan dibesarkan di daerah seribu
tradisi, namun itu seakan-akan mulai menghilang, bahkan Maulid Nabi saja sunyi
dari perayaan. Sebenarnya ada apa??," katanya penuh tanya.
Qhomariah berharap pemerintah ke depan lebih bijak
melihat hal-hal yang bersifat kedaerahan ketimbang membudayakan Goyang Tobelo yang
sesungguhnya merupakan adopsi dari luar daerah.
Menurutnya, dalam rangka membudayakan tatanan adat di
daerah ini maka sudah semestinya mendorong lembaga-lembaga pendidikan di daerah
ini untuk diterapkan pada lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari lembaga
pendidikan dasar sampai pada lembaga Pendidikan Tinggi yang ada di Kabupaten SBT.
"Semestinya budaya negeri ini yang harus diajarkan
untuk generasi muda karena ini kekayaan kita sebagai daerah adat," ucapnya
dengan kesal. (KT-FS)
0 komentar:
Post a Comment