Ambon, Kompastimur.com
Terkait dengan rencana kunjungan
Presiden Jokowi Widodo ke Maluku, maka Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) Cabang Ambon mengancam akan melakukan Aksi besar-besaran saat kedatangan
Jokowi akhir Tahun 2016 di negeri seribu pulau tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Ambon Marthinus Kerlely di Ambon, Senin (27/12)
dikarenakan ada sejumlah persoalan di Maluku yang sampai dengan saat ini belum
mampu diselesaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, yang nantinya akan menjadi catatan penting
bagi Pemerintah Pusat (Pempus).
"Dalam rangka rencana kunjungan Presiden Jokowi di Provinsi Maluku, Kota Ambon, kita GMNI akan melakukan
demonstrasi besar-besaran di Kota Ambon kalau Pa presiden datang, karena bagi
kami ada banyak masalah yang sampai dengan saat ini belum mampu diselesaikan
Pemprov Maluku. Kita harus bersuara biar masalah bisa diselesaikan dengan
secepatnya,’’ tutur Kerlely.
Lanjutnya, tujuan terpenting dari
aksi tersebut adalah ingin bersuara di depan pimpinan Negara tersebut, biar
bisa mengetahui kalau ternyata ada sejumla masalah di Maluku yang belum
dituntaskan diantaranya, persoalan Lumbung Ikan Nasional (LIN), kasus-kasus
korupsi, persoalan Blok Masela dan persoalan lainnya.
Karena baginya, masalah-masalah
tersebut sangat penting dan harus
diperhatikan Pemerintah Pusat agar secepatnya bisa dituntaskan karena dapat
menjadi penghalang dalam membangun provinsi seribu pulau tersebut.
"Jangan terus berdiam dan
menyembunyikan kepentingan-kepentingan kecil dibalik semuanya itu. Tujuan
terpenting dari aksi yang nantinya kami lakukan adalah kami ingin bersuara dan
di dengar langsung oleh pemimpin negara ini.
Kita harus bersuara agar pa
Presiden bisa mengetahui kalau ternyata masih ada banyak persoalan di Maluku
yang belum diselesaikan dan ini yang menjadi ganjalan dalam mambangun Maluku,
beberapa persoalan yang nantinya kami suarakan adalah soal Lumbung Ikan
Nasional (LIN), kasus-kasus korupsi di Maluku, Blok Masela dan
persoalan-persoalan lain.
Masalah-masalah ini harus secepatnya
harus dituntaskan, jangan pemerintah diam dengan persoalan yang ada di Maluku.
Harus secepatnya diselesaikan, jangan sembunyikan kepentingan-kepentingan kecil
dalam persoalan ini’’, tegas Kerlely.
Oleh karena itu, dirinya berharap
dengan aksi yang nantinya dilakukan, dapat membawa dampak positif bagi Maluku,
karena selama ini pihaknya menilai Maluku terus disenangi dengan isu-isu
nasional yang hanya membuat orang Maluku
tesenyum tetapi belum ada bukti dari pemerintah pusat kepada negeri seribu pulau
tersebut, sehingga pihaknya lewat aksi itu hanya untuk mendesak Pemerintah
Pusat untuk secepatnya tuntaskan persoalan yang ada, karena itu harapan orang
Maluku.
"Lewat aksi yang nantinya kami
buat, kami berharap ada dampak positif
yang di dapat dari aksi kami, menurut kami pemerintah pusat hanya membuat orang
Maluku senang dengan isu-isu berskala Nasional ini, tetapi sampai dengan saat
ini belum ada bukti, untuk itu aksi ini kami desak pemerintah pusat untuk
secepatnya bisa tuntaskan persoalan-pesoalan ini, ini yang selalu menjadi
harapan orang Maluku terkait dengan masalah-masalah yang ada," tandas Kerlely.
(KT-FA)
0 komentar:
Post a Comment