• Headline News



    Wednesday, November 16, 2016

    Wattimury : Poli - Sam Sosok Yang Aneh Dimata Beta

    AMBON, K
    Sekertaris DPD PDI-P Maluku Lucky Wattimury menilai bahwa pasangan Calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Ambon, Paulus Kastanya - M.A.S Latuconsina adalah pasangan yang aneh baginya. 

    Hal ini disampaikannya pada saat mengisi sesi pengantar dalam Kampanye dialogis paslon dengan jargon PANTAS yang digelar di kawasan Pohon Pule, Kelurahan Urimesing Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Selasa (15/11).

    “Pak Poly dan Pak Sam ini merupakan dua sosok manusia yang aneh dimata beta, karena dua sosok ini sangat komplit. Dimana Pak Poly adalah mantan Kepala Keuangan Provinsi Maluku. Untuk mengatur anggaran Daerah yang merupakan uang rakyat butuh orang yang punya pengetahuan dan keahlian  tentang anggaran. Itu adalah milik rakyat dan bukan uang pemerintah, pemerintah hanya mengelola uang rakyat,” ujar Wattimury.

    Menurutnya, segala sesuatu di Kota Ambon terkait dengan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya itu dibayar, dan itu yang dinamakan retribusi pajak daerah yang dikumpul dan dikelola Kota dan masyarakat Kota Ambon, sehingga dalam pengelolaannya, itu sangat membutuhkan orang yang mempunyai keahlian dalam mengelola keuangan, dan pengalaman tersebut, kata Wattimury itu dimiliki oleh Pak Poly (sapaan akrab paulus Kastanya). 

    Dikatakannya, Poly itu tau bagaimana pengelolaannya. Dia mengetahui bagaimana mendapat uang dan mengetahui system belanja uang daerah, dan beliau juga faham bagaimana mengalokasikan uang untuk kepentingan rakyat, agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon jatah 30 persen untuk belanja public dan 70 persen belanja birokrasi. 

    “Itu mesti dibalik menjadi 55 persen Publik dan 45 persen untuk belanja birokrasi. Itu baru yang namanya program pro rakyat, dimana anggaran itu pro terhadap rakyat. Beta yakin, Pak Poly bisa biking itu, karena punya pengetahuan yang cukup tentang anggaran. Itu yang dibilang PANTAS Bisa Biking Labe, karena kalu seng ada program itu maka seng ada istilah itu,” katanya dengan dialeg Ambon.

    Yang berikutnya, tambahnya, Poly Kastanya adalah mantan Kepala dinas Sosial yang punya pergumulan hari-hari dengan persoalan-persoalan kemanusiaan dan persoalan sosial masyarakat lainnya. Beliau adalah publik figur yang telah teruji dalam mengayomi rakyatnya, serta membangun kota Ambon yang lebih baik kedepanya. 

    “Sementara Pak Sam Latuconsina adalah sosok pemimpin muda yang jenius dan sangat proaktif. Saya kenal dekat. Sam punya prakarsa untuk kebaikan Kota ini. Kalau orang tidak mencintai rakyat, maka dia tidak akan turun saat kebakaran terjadi pada tengah malam, tapi saat kebakaran terjadi pada tengah malam, ternyata Pak Sam Latuconsina lansung turun kelokasi kebakaran di depan SMP Negeri 4. Itu tandanya pak Sam Mencintai rakyatnya,” terangnya.

    Sehingga itu, maka keduanya adalah birokrat yang memiliki kemampuan, keahlian, serta pengalaman dalam segala hal, terutama di bidang sosial kemasyarakatan dan tata Kota Ambon. Dari pengalaman kedua sosok bersahaja itu, maka keduanya diyakini oleh sembilan partai politik (parpol) pendukung, diantaranya PDI-P, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, PAN, PKS, PKB, PBB dan PKPI, serta 25 anggota DPRD Kota Ambon, untuk mampu bekerja lebih untuk rakyat serta Kota Ambon lima tahun kedepan. 

    "Saya kenal baik Poli dan Sam ini. Poli pernah menjadi pengurus Angkatan Muda (AM) Gereja Protestan Maluku (GPM) Daerah Pulau Ambon (Dapua) selama puluhan tahun. Selain itu, pernah menjabat Kadis Sosial Maluku dan Kepala Biro Keuangan Kantor Gubernur Maluku. Sedangkan Sam pernah menjabat Ketua KNPI Maluku, Kadis Tata Kota Ambon, dan menjadi Wakil Walikota Ambon periode 2011-2016. Dari pertimbangan-pertimbangan pengalaman kedua sosok ini yang biking katong antar Poli - Sam kepada rakyat untuk mengurus rakyat dan bersama-sama rakyat Biking Labe par Kota Ambon yang katong cinta ini," tandasnya.

    Ia menjelaskan, semua bisa melaksanakan program, namun dari aspek yang tadi dikatakan itu ada pada kedua sosok itu. Sehingga untuk mewujudkan program pro rakyat yang diusung PANTAS, dibutuhkan keahlian untuk mengatur atau mengelola keuangan rakyat melalui APBD Kota Ambon per tahunnya sebesar Rp 1,2 trilyun. Sehingga, semua program pro rakyat dapat terealisasikan dengan baik. 

    "Seperti yang saya jelaskan tadi, bahwa Poli ini pernah menjabat Kepala Biro Keuangan pada Kantor Gubernur Maluku. Sehingga sudah tentu mampu mengelola keuangan. Sedangkan Sam yang pernah menjabat Kadis Tata Kota Ambon, juga sudah pasti berpengalaman dalam menata dan membangun Kota Ambon menjadi lebih baik. Jika keduanya ini gabung jurus, maka saya yakin keduanya dapat mengelola keuangan serta mewujudkan program pro rakyat," pungkasnya. (KT-SH)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Wattimury : Poli - Sam Sosok Yang Aneh Dimata Beta Rating: 5 Reviewed By: Kompas timur
    Scroll to Top