Puluhan Pemuda yang mengatasnamakan diri sebagai Persatuan
Pemuda Aru (PPA), Rabu (23/11) sekitar pukul 11.00 WIT menggelar aksi demo di
depan Kantor Bupati Aru guna menyoroti pemerintahan Bupati Johan Gonga yang
minim pembangunan dan jauh dari harapan masyarakat setempat.
Pantauan Kompas Timur, pendemo yang di pimpin langsung oleh
Ketua PPA Ricky Botmir mulai melakukan aksi setelah sebelumnya berkumpul di
wilayah puncak. Kemudian sambil berorasi, mereka mendatangi Kantor Bupati Aru
dengan mempergunakan mobil jenis L 300 sambil melontarkan orasi pedas mereka.
Selain itu, para pendemo pun tampak membawa sejumlah pamphlet
sebagai kelengkapan aksi demo itu. Diantaranya bertuliskan "Kami bukan anak2 TK
tapi kalian", "Jangan lagi Kasih Proyek
kepada Kontraktor Nakal", "Saatnya Bersih2 di Tubuh Birokrasi".
Salah seorang pendemo Steven Irmupli dalam orasinya di depan
Kantor Bupati mengatakan, pemerintahan Bupati Johan Gonga dinilai gagal sejak
di lantik bulan Februari 2016 lalu.
Pasalnya sampai saat ini tidak ada tanda-tanda pembangunan
yang dilakukan di Bumi Jargaria itu.
“Kita lihat saja mana infrastruktur yang di bangun.
Sementara, ada pasien meninggal karena pelayanan kesehatan yang buruk. Selain
itu, mutu pendidik di daerah ini juga rendah. Dimana Bupati selama ini,” teriak
Steven.
Pada kesempatan itu, pendemo juga meminta kepada Bupati agar
tidak memberikan lagi proyek terhadap kontraktor nakal seperti Sikoa dkk.
“Karena jika Bupati masih saja mempercayai mereka, maka
hancurlah negeri ini,” teriak pendemo.
Orasi yang dilakukan para pendemo di depan Kantor Bupati
dengan pengawalan ketat anggota Satpol PP Kabupaten Bursel itu berlangsung aman
dan tertib. Hanya saja, setelah beberapa waktu melakukan orasi, Bupati tak juga
menemui pendemo untuk mendengar secara langsung harapan para pendemo, sebab
Bupati sementara berada diluar daerah dan para pendemo pun hanya ditemui oleh
Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Kepulauan Aru, J
Lengam.
Kendati kurang puas, tetapi pendemo kemudian membacakan
Pernyataan Sikap mereka di hadapan
Lengam dan selanjutnya menyerahkannya kepada Lengam.
Usai menerima pernyataan sikap ppara pendemo, Lengam dalam
pernyataan sikapnya pun berjanji akan menyampaikan seluruh harapan para pendemo
itu kepada Bupati untuk kiranya dapat ditindak lanjuti dan dijawab sesuai
harapan masyarakat di Bumi Jargaria itu.
Setelah mendengar janji Lengam itu, para pendemo pun kemudian
membubarkan diri dari Kantor Bupati dan melanjutkan aksi demo mereka di depan
Kantor DPRD Aru untuk mempertanyakan kenapa anggota DPRD setempat selama ini
lebih serius mengurusi proyek ketimbang mengurusi rakyat Aru yang telah
mempercayakan mereka duduk di kursi empuk sebagai wakil rakyat Aru.
Pendemo juga meminta Ketua DPRD, Andreas Liembers untuk
menjelaskan tentang jasa tol laut, karena menurut pendemo, tol laut hanya di
gunakan oleh Andreas Liembers selaku Ketua DPRD untuk menguntungkan bisnisnya
semata.
Tak hanya itu, para pendemo yang tak berorasi lama di depan
Kantor DPRD setempat pun kemudian menuju ke Dinas PU setempat untuk menanyakan
proyek-proyek di dinas tersebut yang mangkrak dam bermasalah selama ini.
Orasi-orasi pun dilotarkan di depan kantor tersebut. Namun,
tak berlangsung lama dan para pendemo pun kemudian membubarkan diri secara
tertib dan aman. (KT-DW)
0 komentar:
Post a Comment