Pemuda dan Mahasiswa
yang tergabung dalam organisasi Paguyuban se-kecamatan Seram Utara bersepakat
untuk mengawal proses Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dengan tetap mengawal Kotak Kosong.
Tidak hanya itu, pemuda
yang tergabung dalam organisasi paguyuban di Kecamatan Seram Utara itu juga
bersepakan untuk melawan calon Bupati Petahana, Tuasikal Abua – Marlatu Leleury
dengan memenangkan Kotak Kosong pada kontestasi Politik pada 15 Februari 2017
mendatang
.
Paguyuban di Seram
Utara Raya yang mendukung pemenangan Kotak Kosong di Malteng itu yakni,
Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Seram Utara (HIPPMASERUT) Kecamatan Seram
Utara Wahai, Gerakan Mahasiswa Seti (GEMASTI) Kecamatan Seram Utara Timur Seti,
Ikatan Keluarga Labuan Gensuha Nakane (IKA-LEFENA) Kecamatan Seram Utara Barat,
dan Himpunan Pemuda Mahasiswa Sawai (HIPPMASI) Seram Utara Teluk Dalam.
Pernyataan sikap ini disampaikan lansung oleh empat Ketua Umum dari paguyuban
yang ada di Seram Utara.
Kepada Kompas Timur,
Ketua HIPPMASI Seram Utara Teluk Dalam, Abdul Mikat Ipaenin mengatakan pihaknya
siap mengawal jalannya proses pemilihan Bupati di Malteng, terutama di seluruh
Kecamatan yang ada di Seram Utara Raya.
“Kami akan tetap
mengawal proses Pilkada di Seram Utara Raya, bahkan untuk Kotak Kosong sendiri
semua elemen pemuda dan mahasiswa telah bersepakat untuk mengawal Kotak Kosong
pada Pilkada nanti dan tetap mengkonsolidasikan untuk memenangkan Kotak Kosong
di seram Utara Raya,” ujar Mikat.
Menurutnya, sikap
tersebut disebabkan karena Tuasikal Abua yang adalah calon Bupati Petahana di
anggap tidak pro terhadap kepentingan masyarakat Seram Utara dalam kaitannya
dengan pemekaran Seram Utara Raya yang notabene saat ini sebagai calon daerah
Otonomi Baru (DOB) di Malteng.
“Hal ini dibuktikan
dengan sampai selesainya masa cuti Tuasikal Abu yang mana tidak diperdakannya
Kecamatan Teluk Dalam, ini menunjukan bahwa Bupati memang tidak pro terhadap
kepentingan masyarakat Seram Utara Raya terkait pemekaran khusunya yntuk DOB
Serut Raya,” paparnya.
Sementara itu, Ketua
Umum HIPPMASERUT Keamatan Seram Utara Wahai, Muhammad Yasir Arafat Ely
mengatakan, terkait Pilkada melawan Kotak Kosong, Sekalipun itu di akui UU,
namun sesungguhnya sangat menyesalkan adanya pemilihan melawan Kotak Kosong,
sebab itu tidak memberikan pelajaran politik yang baik kepada masyarakat, sebab
pilihan rakyat menjadi sangat tidak relefan dengan hanya 1 figur, yang mana
rakyat tahu betul figur tersebut terindikasi kuat menolak upaya dan kehendak
pemekaran yang diinginkan masyarakat.
“Buktinya prasyarat
pemekaran tidak ingin dipenuhi oleh figur yang merupakan Bupati aktif pada saat
itu. Lebih hanya rakyat diberi janji dan tindakan yang tidak relefan dengan
upaya mewujudkan pemekaran. Namun karena realitas sudah seperti ini, maka mau
tidak mau, suka tidak suka dengan calon yang ada ini sehingga tidak ada pilihan
lain selain menangkan Kotak Kosong,” paparnya.
Pernyataan yang sama
juga dilontarkan oleh Ketum lainnya, yakni Ketum GEMASTI Kecamatan Seram Utara
Timur Seti, Yusuf Michael Efamutam dan Ketum IKA-LEFENA Kecamatan Seram Utara
Barat, Andarias Patalatu. Menurut mereka, memenangkan Kotak Kosong adalah cara
menunjukan sikap nyata kepada Partai Politik yang harus belajar bagaimana
memahami Demokrasi yang ada.
Mereka berpendapat
bahwa dengan memanfaatkan basis basudara Jawa dengan pendekatan kultur lewat
istri Bupati dan Mantan Bupati, bisa saja peluang politik ini akan dimainkan
secara maksimal, apalagi Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dan Seram Utara Timur
Seti memang selama ini selalu diklaim sebagai basis Abdulah Tuasikal dalam
setiap perhelatan politik di Malteng.
“Jika Abua Tuasikal
terlihat kurang disukai pada Kecamatan Serut dan Serut Barat, maka pada dua
kecamatan lain dimaksud yaitu Seram Utara Timur Seti dan Seram Utara Timur Kobi
akan dimaksimalkan dengan pendekatan yang ada demi tujuan dukungan politik
kepada Abua Tuasikal.
Namun kenyataan yang ada berbeda, sehingga kami telah
bersepakat bersama dengan tiga paguyuban lainnya untuk mengawal dan memenangkan
Kotak Kosong di Seram Utara Raya,” tandas Ketum GEMASTI Kecamatan Seram Utara
Timur Seti, Yusuf Michael Efamutam.
Pernyataan sikap empat
Paguyuban itu kemudian mendapat dukungan dari Consorsium pemekaran Serut Raya.
“Upaya Tuasikal seperti
yang dikatakan oleh teman-teman dari Paguyubat tersebut terkait dengan tindakan
yang telah mempermainkan keinginan masyarakat Serut Raya dengan misi Pemekaran
itu, tentu sangat berpengaruh terhadap emosional warga Serut Raya dengan tidak
menerima cara yang dilakukan oleh Abdulah Tuasikal,” ungkap salah satu
fungsionaris Consorsium serut Raya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment