Ambon,
KT
Kota Ambon merupakan
salah kota yang kawasannya masih terlihat kumuh. Berdasarkan SK Walikota Ambon
terdapat 15 kawasan dengan luas 102,64 ektar (Ha) masuk dalam kategori wilayah
kumuh berat dan sedang.
Guna mengantisipasi dan
menangani permasalahan kawasan kumuh di Kota Ambon, Pemerintah Kota (Pemkot)
Ambon memilki beberapa kebijakan dan strategi yang dijalankan. Satu diantaranya
adalah dengan pengembangan ruang-ruang kota secara selektif dengan
memperhatikan fungsi kawasan, berdasarkan analisis kondisi lahan dan kesesuaian
lahan kebutuhan mengakomodir perkembangan aktivitas sosial ekonomi Kota Ambon.
Sekretaris Kota (Sekot)
Ambon, A. G. Latuheru, saat membuka kegiatan pembukaan lokakarya kota prioritas
program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kota Ambon Tahun 2016 di Hotel Mulia,
Selasa (15/11) menandaskan, beberapa kawasan masih terlihat kumuh karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya berkembangnya pemukiman di lahan
yang tidak sesuai peruntukannya; alih fungsi lahan konservasi menjadi fungsi
pemukiman; munculnya kantong-kantong kumuh akibat perkembangan yang tidak
terkendali; keterbatasan lahan pemukiman di Kota Ambon; masih banyak lahan
pemukiman yang ilegal dan pembangunan rumah tanpa Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB); serta infrastruktur dasar pemukiman yang belum memadai.
"Berdasarkan SK
Walikota ada 15 kawasan di Kota Ambon yang masih kumuh. Untuk mengatasi
berbagai masalah krusial ini, kita memiliki kebijakan dan strategi penanganan
masalah kumuh," bebernya.
Beberapa kebijakan dan
strategi penanganan masalah kumuh yang dijalankan Pemkot Ambon, kata Sekkot,
diantaranya, mengakomodir kebutuhan lahan sesuai dengan perkembangan aktivitas
ekonomi dengan mengembangkan ruang-ruang kota secara selektif dengan
memperhatikan fungsi kawasan, pengembangan kawasan secara intensif yang
diarahkan pada wilayah yang sudah berkembang, dan pengembangan ekstensif atau
meluas hanya dapat dilaksanakan pada kawasan yang layak, sesuai hasil analisis
kesesuaian lahan.
"Pengaruh dari
kondisi geografis, topografi dan morfologi kota yang terbentuk atas unsur
gunung, perbukitan, dataran yang relatif sempir dan pantai, maka pengembangan
Kota Ambon yang linier mengikuti garis pantai dari Laha sampai Latuhalat dengan
lebar ke arah daratan, disesuaikan dengan kemiringan standart, adalah pola
pengembangan ruang kota yang masih tetap akan dipertahankan," tandas
Sekot.
Diungkapkan, strategi
lainnya adalah pengembangan ruang Kota Ambon termasuk upaya pengembangan
kawasan baru, revitalisasi kawasan terbangun yang ada, penataan ruang daratan
dan juga wilayah perariran/teluk, serta pengendalian kawasan-kawasan
disesuaikan dengan fungsi kawasan.
selain itu peningkatan
pembangunan infrastruktur secara merata sesuai dengan skala prioritas, baik di
wilayah pengembangan, wilayah penganggah maupun wilayah perkotaan.
Disamping itu, langkah
strategis lainya adalah peningkatan kualitas lingkungan hidup, mengembangkan
sikap dan perilaku konservasi yang mengutamakan kebersihan, keindahan dan
kelestarian sumber saya alam dan lingkungan hidup, serta peningkatan sistem
regulasi terhadap masalah perizinan dan kesuaian tata ruang.
"Kita harapkan
dengan berbagai kebijakan dan strategis yang dilakukan Pemkot Ambon,
permasalahan kawasan Kumuh di Kota Ambon dapat diatasi," harap Sekkot.
(KT-HAM)
0 komentar:
Post a Comment