Ambon, KT
Dalam rangka Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) yang akan dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara
(Sulut) Tahun 2017 mendatang, maka Maluku adalah bagian dari gerakan tersebut
yang dituntut harus bergening sebagai posisi satu.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Maluku Edwin Huwae dalam pertemuannya dengan Dewan pimpinan
Cabang GMNI Ambon diruang kerjanya, Kamis (24/11).
Menurutnya, dalam kepemimpinan GMNI secara Nasional, Maluku
belum pernah menduduki posisi satu pada organisasi berwatak kerakyatan dan
nasionalis itu, sehingga tidak ada salahnya
kalau dalam kongres mendatang, Maluku harus bertarung untuk menduduki
posisi tersebut, karena baginya kedudukan tersebut harus merata pada seluruh
Kabupaten/Kota yang ada di seluruh Indonesia.
“Untuk Kongres mendatang yang akan dilaksanakan di Minahasa,
salah satu figur yang merupakan perwakilan dari Provinsi Maluku harus kita
usahakan untuk menjadi Ketua Presidium GMNI, karena selama belum ada orang
Maluku yang menjabat sebagai Ketua. Jangan hanya sebagian wilayah saja yang
harus menjadi Ketua ,tetapi kita juga harus diberi kesempatan untuk pimpin ini
GMNI,’’ kata Huwae.
Lanjutnya, lembaga legislatif
tertinggi GMNI yang selalu diselenggarkan dua tahunan tersebut, Maluku
tidak boleh kehilangan wajah, tetapi harus tetap menunjukan eksistensi sebagai
kader-kader asal Maluku yang berkualitas, sehingga bisa menjadi barometer untuk
menjadi pemimpin pada organisasi tersebut.
“Kongres berikutnya kita orang Maluku tidak boleh kehilangan
muka pada level Nasional, karena itu menjadi tolak ukur apakah kita mampu
bersaing dengan kawan-kawan seperjuangan GMNI yang lain atau tidak. Kita harus
menunjukan bahwa Maluku juga bisa dan layak menjabat sebagai Ketua Presidium
GMNI,’’ jelasnya.
Dirinya meminta kepada
DPC GMNI Ambon untuk duduk berembuk bersama dan mencari siapa yang layak untuk nantinya bertarung
sebagai Ketua Presidium, dan hanya satu kader terbaik asal Maluku yang harus
digiring sebagai Calon Ketua.
Baginya menang atau kalah bukan menjadi persoalan, tetapi
yang terpenting adalah proses sebagai petarung sejati yang berkomitmen.
Olehnya, Huwae berharap kesolidan dalam perjalanan roda
organisasi GMNI di Maluku harus lebih di perkuat lagi agar apa yang menjadi
komitmen bersama bisa tercapai.
“Saya minta kepada kawan-kawan sekalian untuk duduk bersama
dan putuskan siapa yang bisa kita usung sebagai calon ketua pada Kongres
nantinya. Bagi saya menang atau kalah tidak menjadi masalah karena yang
terpenting adalah proses sebagai
petarung yang berkualitas dan punya komitmen yang kuat. Untuk itu saya berharap
GMNI Maluku harus solid dan terus membangun pergerakan bersama, agar apa yang
kita inginkan bisa kita capai,’’ tandas Huwae. (KT-FA)
0 komentar:
Post a Comment