Diskusi publik yang selenggarakan oleh Komite Pemuda Merah Putih (KPMP) Kabupaten
Seram Bagian Timur (SBT) yang melibatkan seluru OKP, LSM, ORMAS, dan unsur
pemerintah dengan Tema “Menatap Masa Depan Kabupaten Seram Bagian Timur” yang
di hadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri dan Mantan Penjabat Bupati SBT A.G Wokanubun dengan wacana seputaran korupsi.
Wakil bupati SBT kepada Kompas Timur mengatakan diskusi hari ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena melahirkan beberapa solusi penting yang akan menjadi paduan untuk pemerintah daerah ke depan.
Ketika di tanya mengenai target pemerintah daerah
dalam melaksanakan pemilihan kepala desa serentak, orang nomor dua di
pemerintahan SBT ini menjelaskan pemerintah daerah telah berpikir ke arah itu
setelah pengelolaan dana desa Tahun 2016 ini selesai di kelola oleh pihak desa.
"Hari ini merupakan diskusi yang sangat
menarik dan untuk pilkades Pemda telah berpikir ke arah sana, namun setelah
pengelolaan dana desa Tahun 2016 ini selesai di kelolah," kata Alkatiri.
Disinggung terkait dengan pembangunan Ibu Kota Devenitif di dataran Hunimua Alkatiri mengatakan pemerintah daerah telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran di tahun anggaran 2017, untuk pembangunan ibu kota di dataran Hunimua yang menjadi harapan seluruh masyarakat SBT.
"Kami dari pemerintah daerah telah berkomitmen
untuk membangun ibu kota Kabupaten Seram Bagian Timur di dataran Hunimua dan
akan dialokasikan anggaranya pada tahun anggaran 2017," kata Fachri
Di tempat yang sama Ketua Komite Pemuda Merah Putih SBT Rusdy Rumata mengatakan ini merupakan langkah awal yang di ambil oleh KPMP SBT dalam menampung berbagai macam masukan atau ide-ide cemerlang dari generasi muda di daerah ini.
"Diskusi hari ini merupakan awal dari taget
KPMP dalam menampung berbagai masukan dan akan di muat dalam bentuk rekomendasi
yang akan di sampaikan secara resmi ke pemda," kata Rumata.
Selain itu ketua KPMP SBT ini menambahkan agenda coffe break yang melahirkan ide-ide cemerlang ini ke depan akan di agendakan secara rutin sehingga semua potensi dari para intelektual muda SBT ini bisa tersalurka demi membangun kabupten yang bertajuk ITA WOTU NUSA INI.
"Agendanya mungkin di laksanakan dalam sebulan
atau dua bulan sekali karena ini kegiatan para intelektual muda yang luar
biasa," kata Rumata. (KT-FS)
Bisa sedikit di kritisi cara penulisannya ya? Biar tdk bias, pertama penulis mengungkapkan duskusi membahas masalah korupsi tapi dlm materi pemberitaan tdk di temukan pembahasan masalah korupsi sama sekali, dan yang saya tahu diskusi itu lebih menitik beratkan pada masalah pembangunan desa, bukan masalah korupsi. Kedua,jika ada dua pemateri dlm diskusi maka di sampaikan juga perspektif dari pemateri yang satunya. Ketiga,kesesuaian/padanan kata dlm kalimat harus di jaga biar maksudnya bisa sampe ke pembaca, trims
ReplyDeleteuntuk konfirmasi saja, kenapa tidak dimuat isu mengenai ide yang dianggap cemerlang tersebut. setidaknya informasi yg di berikan KT SBT komperhemsif dan juga mendidik, jujur antara tema berita dan materi saya tidak melihat nuansa diskusi disana, berdasarkan penyajian berita.
ReplyDeleteselebihnya terima kasih buat KT SBT atas update informasi dari negeri ita wotu nusa,
Salam,