Pemerintah Provinsi
(Pemprov) meminta media cetak dan elektronik di Papua tidak lupa menulis dan
memberitakan soal agama dan budaya.
"Teman teman semua selalu meliput kegiatan
pemerintah daerah dengan beberapa hal yang menurut saya ada dari berbagai
sektor, dan saya mau menyampaikan khusus berita agama dan budaya harus juga
diangkat sehingga perlu menjadi perhatian setiap media," kata Asisten
bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty saat
coffee morning bersama jurnalis, di Jayapura, Kamis (27/10/2016).
Secara garis besar, ujar Elia, Gubernur dan Wakil
Gubernur selalu mengajak media memberitaan berbagai kegiatan yang
diselenggarakan pemerintah daerah bisa diketahui oleh masyarakat luas.
Meskipun begitu, Elia meminta kemitraan yang sangat
dekat antara pemerintah dengan jurnalis tidak membuat kekritisan para pekerja
pers hilang ketika menulis berita.
"Saya sebagai asisten merasa kemitraan itu ada
kalanya dia mesra dan juga sensitif, karena itu sangat diperlukan cek and ricek
sehingga berita berita yang disampaikan ke halayak umum benar terbaik,"
ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Umum PT. Jujur Bicara,
Victor Mambor mengatakan pemberitaan mengenai agama dan budaya sebenarnya sudah
sering diangkat oleh media, yang menjadi masalah adalah kebanyakan jurnalis
beritanya "talking news".
"Jadi kalau ada pejabat yang membicarakan soal
agama atau budaya baru ditulis oleh wartawan, kalau tidak ada yang bicara ya
tidak ada, kalau itu di bicarakan satu tahun sekali maka akan ada berita itu
satu tahun sekali," ujarnya.
Ia mencontohkan, kasus Tolikara, bagaimana setelah
kejadian pihaknya mencoba untuk menetralisir ternyata respon teman teman media
tidak, istilahnya lari dari tanggung jawab. (TJ)
0 komentar:
Post a Comment