Hingga kini, Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
(JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) masih melakukan proses seleksi terhadap enam calon Sekda
yang telah dinyatakan lolos administrasi pekan lalu.
Keenam calon tersebut ialah Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bursel Syahroel
A.E. Pawa; Kadispora Kabupaten Bursel Natanel Solissa; Kepala BKD dan Litbang
Kabupaten Bursel AM Laitupa; Kadis PU Kabupaten Bursel Abdurrahman Soulisa;
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel A.H Tuankotta
serta Staf Ahli Bupati yang juga mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bursel Hasim Tuarita.
Mencermati proses seleksi
itu, Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Bursel, Naim Loilatu pun angkat bicara
dan langsung memberikan dukungan kepada dua Calon Sekda yang kini sementara
mengikuti proses seleksi tersebut.
Dukungan NU itu dialamatkan
langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadispora)
Kabupaten Bursel Nataniel Solisssa alias Buce dan Kepala BKD Dan Diklat
Kabupaten Bursel AM Laitupa.
“Selaku Ketua NU Kabupaten Bursel, saya berharap supaya benar-benar yang
terpilih itu sesuai dengan pengetahuan dan sesuai dengan apa yang dimiliki dan
disini saya lihat dari enam orang ini ada yang masuk katagori putra daerah yang
terbaik ada dua, yaitu Nataniel Solissa dan AM Laitupa,” kata Loilatu yang juga
Kepala Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Bursel kepada Kami di Kantor Bupati Bursel kemarin.
Menurut Naim, dari keenam calon Sekda yang sementara mengikuti seleksi
tersebut, selain merupakan anak daerah, Solissa dan Laitupa dianggab yang
paling mengerti budaya dan adat istiadat masyarakat di Bumi Fuka Bipolo ini.
“Harapan saya dengan dua putra daerah ini karena mereka berdua ini memiliki
dan memahami karakter budaya dan adat istiadat di Kabupaten Bursel,” ujarnya.
Apalagi, kedua pejabat Esalon II yang merupakan anak daerah ini memiliki
kemampuan yang tak kalah dari empat Calon Sekda lainnya.
“Mudah-mudahan, kita minta bisa lahir dari putra daerah. Karena enam ini
memiliki pengetahuan yang sama dan tak beda jauh,” cetusnya.
Olehnya itu, Loilatu menghimbau agar Pansel dapat melakukan tugasnya
sesuai dengan mekanisme dan aturan perundang-undangan yang berlaku sehingga
Sekda yang dihasilkan dari proses seleksi ini benar-benar memberikan warna yang
baik bagi Kabupaten Bursel kedepan.
Selain itu, Sekda yang dihasilkan pun harus memiliki loyalitas yang
tinggi terhadap Bupati Tagop Sudarsono Soulissa maupun Wakil Bupati Buce Ayub
Seleky.
Tak hanya itu, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bursel telah
dinyatakan lolos seleksi karena pada akhir Oktober 2016 baru memasuki waktu dua
tahun masa pensiun dan saat ini menjadi salah satu calon yang turut diperhitungkan
pun disoroti oleh Loilatu.
Menurut Loilatu, Pansel haruslah objektif dalam meloloskan Sekda
nantinya, sebab calon yang diloloskan haruslah minimal yang baru akan pensiun
pada 3-4 Tahun mendatang.
“Saya harap supaya, minimal yang terpilih itu masa pensiunnya sekitar 3-4
tahun, supaya jangan dua tahun baru kita pilih Sekda baru lagi, itu tidak
perlu. Paling tinggi itu dia berjalan satu periode sama-sama dengan Pak Bupati
dalam program Kabupaten Bursel,” pintanya.
Walau begitu, dirinya berserah kepada keputusan Pansel nantinya, sebab
apa pun yang disampaikannya hanyalah masukan yang objektif dan harusnya bisa
dipertimbangkan, sebab menurutnya Seleksi Pansel yang dilakukan pun turut
memakan biaya yang banyak dan jika hanya dilakukan dalam setiap dua tahun
sekali, maka akan memakan lebih banyak anggaran.
“Tergantung Pansel, saya bukan Pansel. Tetapi, saya menghimbau Pansel
agar Pansel mendudukan jabatan Sekda Kabupaten Bursel itu jangan hanya dua
tahun dan kita pilih lagi, minimalnya 3-4 Tahun baru bisa diganti lagi,”
tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Bursel, Buce Ayub Seleky
berharap Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Bursel maupun Assesor tidak akan berpihak pada salah
satu calon Sekda tertentu dalam proses seleksi dan merugikan calon Sekda
lainnya.
“Kepada Tim Pansel dan Assesor seleksi JPTP Sekda
secara terbuka di lingkungan pemerintah Kabupaten Bursel saya harapkan untuk
benar-benar bekerja secara profesional dengan tidak memihak pada salah satu
calon peserta seleksi sehingga seleksi ini benar-benar transparan dan dapat
dipertanggung jawabkan,” kata Wabup dalam sambutannya ketika membuka kegiatan
Seleksi JPTP Sekda secara terbuka di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bursel yang dipusatkan di ruang Aula Kantor
Bupati Bursel, Senin (3/10).
Dihadapan Pansel maupun Assesor, Wabup mengaku
mengetahui secara detail sepak terjang keenam calon yang merupakan anak buahnya
itu.
“Mereka keenam yang mengikuti seleksi ini, Pansel
dan Assesor, saya tahu mereka punya cara melompat, cara bersembunyi, saya tahu
semua. Jadi, saya dan Pak Bupati sangat tahu,” ungkapnya.
Walau begitu, Wabup mengapresiasi keenam calon yang
dengan gigih berjuang mempersiapkan seluruh pentahapan sesuai dengan mekanisme,
yakni Kepala Bappeda dan Litbang
Kabupaten Bursel Syahroel A.E. Pawa; Kadispora Kabupaten Bursel Natanel
Solissa; Kepala BKD dan Litbang Kabupaten Bursel AM Laitupa; Kadis PU Kabupaten
Bursel Abdurrahman Soulisa; Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten
Bursel A.H Tuankotta serta Staf Ahli Bupati yang juga mantan Kadis Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bursel Hasim Tuarita.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa Bupati dan Wakil
Bupati tidak akan melakukan intervensi apa pun dalam proses ini, seluruh mekanisme
diserahkan sepenuhnya kepada Pansel sesuai dengan ketentuan yang berlaku,”
ujarnya.
Hanya saja, dirinya bersama Bupati, Tagop Sudarsono
Soulissa selalu mengisyaratkan bahwa untuk memenuhi JPTP Sekda Kabupaten Bursel
harus memenuhi tiga syarat penting, yakni : Pertama,
Harus menguasai dengan benar dan memiliki pengalaman yang utuh dan valid
terhadap pengetahuan dan pengelolaan birokrasi pemerintahan, Kedua, Harus bisa menjadi teladan,
memiliki sikap mengayomi dan memiliki sifat yang dapat dianut oleh orang lain; Ketiga, Harus bisa menjadi mitra yang
baik kepada Bupati dan Wabup sebagai trio pemimpin di daerah ini.
“Tapi, yang saya harap dengan Pak Bupati ialah kalau
sudah terpilih dari keenam calon ini maka harus menjadi mitra yang baik saja,” katanya.
Pada kesempatan itu, Wabup pun langsung menanyakan
kepada keenam calon apakah mereka siap menjadi mitra yang baik dan langsung
dijawab satu persatu oleh keenam calon bahwa mereka siap.
“Itu pengakuan loh. Tidak ada yang model seperti
ini, sebab saya dan Pak Bupati punya pola kepemimpinan yang berdasarkan
kekeluargaan, persaudaraan, itu yang di bangun. Jadi, kalau siapa yang tidak
bisa ikut saya dengan Pak Bupati punya model ya faya kondios,” cetusnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment