Pemerintah Provinsi Papua meminta Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional
(Aspeknas) Papua dalam menjalankan perannya, ikut memajukanTanah Papua dengan
lebih produktif di pasar global.
Hal itu disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe
melalui Kepala Dinas Perhubungan Papua Djuli Mambaya, pada Kongres Daerah I
Aspeknas, di Jayapura, Rabu (19/10/2016).
Enembe menilai, kualitas konstruksi yang unggul
sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya. Karena itu, peningkatan
kompetensi tenaga ahli dan terampil, mutlak diperlukan. Misalnya dalam sebuah
tender, sebuah badan usaha menang, itu bukan kebijakan yang proteksionis. Tapi
memang yang bersangkutan memiliki daya saing baik sehingga unggul.
"Makanya saya yakin lembaga yang mengelola
jasa konstruksi ini akan terus berbuat yang terbaik, supaya kedepan keunggulan
kita dibidang jasa konstruksi makin tinggi," ujarnya.
Enembe menekankan, pemprov menyadari, pembinaan
jasa konstruksi bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, karena harus melibatkan
semua pihak.
"Oleh karena itu, diperlukan semacam blue
print (cetak biru) pembinaan jasa konstruksi agar setiap stake holder mampu
memahami dan melaksanakan wewenang sesuai dengan tanggung jawabnya
masing-masing," kata Enembe.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pelaksana Konstruksi
Nasional, Zainal Arifin mengatakan Aspeknas berdiri pertama kali di Provinsi
Riau, dan sekarang sudah ada di 25 provinsi termasuk Papua.
Zainal meminta seluruh kontraktor di era MEA harus
benar benar siap, jika tidak mau di dahului oleh kontraktor asing. "Kalau
kontraktor siap, tentu pemerintah tidak akan menyia nyiakan putra
daerahnya," ujarnya.
Untuk Papua di lembaga ada empat unsur, pertama
asosiasi perusahaan, kedua asosiasi profesi, ketiga unsur pakar dan perguruan
tinggi, dan keempat unsur dari pemerintah. (KT-JP)
0 komentar:
Post a Comment