Sebanyak 2.000 jumlah penduduk
Tanjung Sial dipastikan bakal
mengikuti proses pemilihn Kepala
Daeah (Pilkada) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang akan berlansung secara serentak bersamaan
dengan empat Kabupaten/Kota
lainnya di Maluku pada 15 Februari mendatang, termasuk Kabupate Maluku Tengah
(Malteng).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
SBB, Ahmad Silehu kepada wartawan
kemarin mengaku, meskipun kawasan tersebut secara
administrasi merupakan masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Malteng,
namun dari jumlah penduduk tersebut mereka telah memiliki identitas sebagaimana
yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki oleh sejumlah
penduduk tersebut, bahwa mereka terdaftar dalam data penduduk SBB.
“Kita pastikan seperti itu, bahwa sebanyak 2.000 penduduk Tanjung Sial Wilayah Maluku Tengah, mereka akan tetap dilibatkan mengikuti memilih di SBB, berdasarkan KTP yang telah mereka miliki,” kata Silehu.
“Kita pastikan seperti itu, bahwa sebanyak 2.000 penduduk Tanjung Sial Wilayah Maluku Tengah, mereka akan tetap dilibatkan mengikuti memilih di SBB, berdasarkan KTP yang telah mereka miliki,” kata Silehu.
Dikatakannya, meski Undang-Undang
telah mengantur wilayah tersebut masuk dalam wilayah administrasi Malteng, tetapi berdasarkan
Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari pemerintah pusat, itu
menunjukan kurang lebih 2.000
penduduk terdaftar dalam jumlah pemilih Kabupaten SBB, sehingga mereka akan
tetap mengunakan hak suaranya di SBB berdasarkan KTP.
Sementara itu lanjut Silehu, ditambah dengan masyarakat yang baru saja melakukan perekaman e-KTP diatas lima ratusan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten SBB. Sehingga itu yang akan menjadi tolak bahwa sebanyak 2.000 pemilih Tanjung Sial ke SBB dan itu sudah pasti.
Sementara itu lanjut Silehu, ditambah dengan masyarakat yang baru saja melakukan perekaman e-KTP diatas lima ratusan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten SBB. Sehingga itu yang akan menjadi tolak bahwa sebanyak 2.000 pemilih Tanjung Sial ke SBB dan itu sudah pasti.
Namun kata dia, untuk saat ini
proses verifikasi tingkat PPS masih berlanjut, dan nantinya akan diketehui setelah selesai
waktu verifikasi pada tanggal 20 Oktober
nanti.
“Kami tinggal menunggu waktu selesainya nanti di tanggal 20 Oktober
ini. Dan karena itu, maka secara aturan dari jumlah 2.000 itu kami akan tetap
mengakomodir serta melayani mereka pada saat proses pemilihan kepala daerah
berjalan nanti,” terangnya.
Diketahui, jumlah penduduk yang
tersebar di semenanjung Tanjung Sial itu lumayan besar, hampir mencapai 8,720
jiwa. Sedangkan untuk jumlah pemilih mencapai 5, 420. Seharusnya, jumlah
pemilih tersebut harus menggunakan hak pilihnya di Malteng, sesuai dengan
identitas kependudukan bahwa
kawasan semenanjung Tanjung Sial adalah
kawasan yang berada di wilayah
administrasi Kabupaten Malteng. Namun sebagian penduduk disana lebih memilih
bergabung di SBB, sehingga mereka terakomodir oleh pemerintah SBB.
Sementara itu, La
Andi, Warga Tanjung Sial Dusun Wayasel, Kecamatan Jazirah Laihitu kepada
wartawan mengaku bahwa, dusun-dusun yang ada di Tanjung Sial sebagain
masyarakatnya memiliki KTP SBB.
Hal itu dilakukan karena masyarakat
lebih memilih melakukan pengurusan di SBB karena faktor kedekatan sehingga
tidak terlalu mempersulit.
Sementara jarak Tanjung Sial,
dengan Kabupaten Malteng sangatlah
jauh. Sehingga itu yang menjadi alasan utama masyarakat untuk melakukan semua
keperluan menyangkut dengan hal administrasi.
“Memang tidak semua, tetapi ada
masyarakat Tanjung Sial Kabupaten Malteng.
Mereka memiliki KTP SBB. Dengan alasan melakukan pengurusan di SBB lebih dekat
dari pada ke Malteng yang bisa menelan anggaran pulang perginya rata-rata
diatas satu juta. Itupun pengurusannya
setelah disana selalu mandek, sehingga membutuhkana anggaran yang basar untuk kesana,”
terangnya.
Menyinggung soal sebanyak 2.000 pemilih akan memberikan hak suaranya di SBB, dirinya mengatakan belum tahu secara jelas. Namun yang pasti jika dilihat dari KTP, tentu sebagian warga akan memilih mengikuti proses pilkada di SBB nanti.
Menyinggung soal sebanyak 2.000 pemilih akan memberikan hak suaranya di SBB, dirinya mengatakan belum tahu secara jelas. Namun yang pasti jika dilihat dari KTP, tentu sebagian warga akan memilih mengikuti proses pilkada di SBB nanti.
“Saya tidak tahu berapa banyak,
tetapi jika pemilih akan memberikan hak suaranya berdasarkan KTP yang dimiliki,
berarti tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian masyarakat semenanjung Tanjung
Sial akan memilih di SBB berdasarkan KTP-nya SBB, bukan di Malteng,” tuturnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment