Bupati
Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulissa maupun Wakil Bupati,
Buce Ayub Seleky yang dikenal dengan akronim TOP-BU menyatakan bahwa pihaknya
tidak akan mengintervensi kerja Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah Kabupaten Bursel untuk meloloskan Calon
Sekda tertentu.
“Kami sudah
berkoordinasi dengan Pansel dan tentu saja selaku pemerintah daerah, terutama
saya dan Pak Bupati tidak akan melakukan intervensi apa-apa kepada Pansel dan
sepenuhnya kami serahkan sesuai dengan mekanisme yang berlaku,” kata Wakil
Bupati, Buce Ayub Seleky kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (24/9).
Namun, dalam
arahan yang telah disampaikan kepada Pansel, pihaknya berharap Pansel pun dapat
pula menelusuri rekam jejak para Calon Sekda Bursel, sebab Sekda yang
dilahirkan nanti haruslah merupakan birokrat yang memiliki rekam jejak yang
baik dalam karier birokrasinya.
“Namun, di
dalam hal-hal yang tersurat, kami juga mengarahkan Pansel untuk melihat hal-hal
yang bersifat tidak tersurat. Artinya apa, rekam jejak masing-masing calon
maupun hal-hal yang bersifat privasi juga harus diketahui oleh Pansel, mengapa
kami sampaikan dalam arahan, karena jabatan Sekda adalah jabatan karier yang
mempunyai prestasi sampai duduk di jabatan birokrat itu dimulai dengan prestasi,”
ujarnya.
Oleh karena
itu, tambah Seleky, harapan TOP-BU ada tiga dari Sekda Bursel yang nantinya
dihasilkan dari proses seleksi tersebut, yaitu : Pertama, yang bersangkutan harus punya pengalaman yang cukup valid
dalam pemerintahan dan mengetahui tugas-tugas pemerintahan; Kedua, yang bersangkutan harus bisa menghadirkan
dirinya sebagai sosok yang mengayomi dan menjadi panutan; Ketiga, yang bersangkutan harus menjadi mitra kerja dari Bupati dan
Wakil Bupati.
“Dalam ketiga
instrumen konteks ini, maka kami mengharapkan kerja Pansel akan menghasilkan
seorang Calon Sekda yang betul-betul kredibel dan memiliki kapabilitas yang
terukur bagi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bursel. Saya kira itu
yang saya sampaikan dalam arahan kepada Pansel,” terangnya.
Lanjut Seleky,
proses seleksi Sekda Bursel telah sampai kepada pengunguman hasil seleksi
administrasi yang meloloskan enam Calon Sekda Bursel, yang terdiri dari : Kepala
Bappeda dan Litbang Kabupaten Bursel Syahroel A.E. Pawa; Kadispora Kabupaten
Bursel Natanel Solissa; Kepala BKD dan Litbang Kabupaten Bursel AM Laitupa;
Kadis PU Kabupaten Bursel Abdurrahman Soulisa; Kepala Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Kabupaten Bursel A.H Tuankotta serta Staf Ahli Bupati yang juga
mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bursel Hasim Tuarita.
“Penyelenggaraan
seleksi ini sudah berada pada penetapan enam Calon yang lolos administrasi dan
selanjutnya tim ini akan melakukan koordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara
(KASN) di Jakarta dan direncanakan kalau tidak ada hambatan, maka tanggal 3
akan dilaksanakan tes oleh para asesor yang telah ditunjuk oleh pemerintah
daerah,” ungkap mantan Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bursel itu.
Lebih lanjut,
dirinya berharap proses seleksi Sekda Bursel ini akan berjalan mulus tanpa ada
kendala yang berarti dan dapat selesai secepatnya dengan melahirkan seorang
Sekda Bursel yang memang benar-benar berkualitas baik.
Sementara itu,
Pansel JPTP Sekda Kabupaten Bursel yang diketuai oleh Kepala BKD Provinsi
Maluku, Maritje Lopulalan telah menetapkan keenam Calon Sekda Kabupaten Bursel
yang mendaftarkan diri sebagai Calon Sekda lolos seleksi administrasi.
Calon Sekda
yang dinyatakan lolos seleksi administrasi itu tertuang dalam Berita Acara
Hasil Seleksi Administrasi Nomor 03/Pansel/2016 tertanggal 22 September 2016
yang ditanda tangani oleh kelima personil Pansel, yakni Maritje Lopulalan,
Abidin Wakano, Mahmud Souwakil, Wahab Tuanaya dan Johanes Leatemia.
Sedangkan,
keenam Calon Sekda Bursel yang dinyatakan lolos tersebut terdiri dari Kepala
Bappeda dan Litbang Kabupaten Bursel Syahroel A.E. Pawa; Kadispora Kabupaten
Bursel Natanel Solissa; Kepala BKD dan Litbang Kabupaten Bursel AM Laitupa;
Kadis PU Kabupaten Bursel Abdurrahman Soulisa; Kepala Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Kabupaten Bursel A.H Tuankotta serta Staf Ahli Bupati yang juga
mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bursel Hasim Tuarita.
“Berdasarkan
hasil seleksi administrasi yang sudah diverifikasi oleh Pansel, enam orang
dinyatakan lolos seleksi tersebut dan akan mengikuti seleksi berikutnya,” kata
Ketua Pansel JPTP Sekda Kabupaten Bursel, Maritje Lopulalan kepada wartawan di
Kantor Bupati Bursel, Jumat (23/9).
Menurut
Lopulalan, hasil seleksi administrasi tersebut selain telah diumumkan, pihaknya
pun akan menyampaikan hasilnya ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di
Jakarta, Selasa (27/09) mendatang.
“Hasil seleksi
administrasi juga akan disampaikan ke KASN hari Selasa (27/09). Sebab, itu
merupakan ketentuan bahwa sebelum melakukan tes, semuanya harus dilaporkan ke
KASN,” ungkapnya.
Selain itu,
pasca dinyatakan lolos seleksi administrasi, ke enam Calonb Sekda akan pula
mengikuti seleksi Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Bidang yang akan
berlangsung tanggal 3-7 Oktober 2016 mendatang yang dipusatkan di Kantor Bupati
Bursel.
“Setelah
dilakukan seleksi Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Bidang pada tanggal 3-7
Oktober 2016 mendatang, tentu hasilnya akan disampaikan ke Pak Bupati dan Pak
Wakil Bupati Bursel. Selain itu, kami akan teruskan ke KASN untuk ditetapkan
satu, dua dan tiga itu siapa yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai
seorang Sekda Kabupaten Bursel,” ungkapnya.
Kepala Bappeda
dan Litbang Kabupaten Bursel Syahroel A.E. Pawa merupakan Calon Sekda Bursel
yang paling serius untuk mengikuti seleksi tersebut, sejak awal namanya telah
menguat sebagai Calon Sekda Bursel bahkan dalam berbagai kesempatan Pawa tak
malu-malu menyatakan kesediaannya untuk mendaftarkan diri sebagai Calon Sekda
Bursel.
Untuk
diketahui, Pawa tercatat paling pertama mendaftarkan diri sebagai Calon Sekda
pada Selasa (20/9). Sedangkan, Calon Sekda lainnya yang juga cukup serius,
yakni Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bursel AM Laitupa mendaftarkan diri pada
Rabu (21/9) siang.
Kemudian
pendaftaran baru disusul dengan Kadispora Kabupaten Bursel Natanel Solissa
alias Buce yang datang mendaftarkan diri tak berselang beberapa menit dengan
pendaftaran yang dilakukan oleh Laitupa.
Sedangkan,
Kadis PU Kabupaten Bursel Abdurrahman Soulisa baru mendaftar pada Kamis (22/9)
pagi.
Kemudian,
disusul oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Bursel A.H
Tuankotta yang sebelumnya mengaku tidak akan mendaftar, bahkan tidak mengambil
formulir pendaftaran tetapi kemudian mendaftar Kamis siang.
Begitu pun
dengan Staf Ahli Bupati yang juga mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bursel Hasim Tuarita baru terlihat mendaftar pada pukul 14.25 WIT atau 5 menit
sebelum penutupan proses pendaftaran.
Sebelumnya
diberitakan, seleksi Sekda Kabupaten Bursel ini dilaksanakan
sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Peraturan Menpan-RB Nomor 13 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah serta rekomendasi KASN Nomor B-1489/KASN/8/2016 tertanggal 26 Agustus 2016. Adapun persyaratan Calon Sekda
diantaranya paling rendah memiliki pangkat Pembina Tingkat I Golongan Ruang IV/b bagi calon yang sedang menduduki JPT Pratama (setara jabatan struktural eselon IIb).
Kemudian, telah mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat II atau setara, sekurang-kurangnya telah menduduki JPT Pratama setara jabatan struktural eselon IIb aktif atau sekurang-kurangnya pernah menduduki jabatan struktural eselon IIb. (KT-03)
0 komentar:
Post a Comment