Manokwari, KT
Kapolda
Papua Barat Brigjen Pol. Royke Lumowo menegaskan, bahwa Papua Barat merupakan
satu dari empat daerah yang rawan dalam Pilkada Gubernur.
Hal ini ditegaskan Kapolda saat ditemui di Mapolda,
Senin (26/9/2016). Dikatakan, Pilkada di Papua Barat ada pemilihan gubernur dan
pemilihan bupati/walikota, tetapi yang dianggap rawan oleh Mabes yakni pilkada
gubernur.
“Mabes Polri memetakan kerawanan Pilkada Papua
Barat dalam urutan ke empat, namun indeks kerawanan dari Bawaslu Papua Barat
masuk urutan pertama,” ujarnya.
Dijelaskan, tingkat kerawanan Pilgub Papua Barat
lebih cenderung pada para penyelenggara pemilu. Kerawanan dimaksud
mengenai letak geografis, dimana memiliki keterbatasan transportasi.
Selain itu Papua Barat merupakan provinsi baru,
yang memiliki sumber daya yang terbatas. “Termasuk suhu politik, karena semua
pasangan calon dianggap kuat. Saya melihat semua paslon di Papua Barat ini
sama-sama kuat, mereka memiliki kans untuk menang, inilah kerawanan yang di
petakan, daerah yang rawan dalam Pilkada ini saya pikir Kota Sorong, Manokwari
dan juga Maybrat,” jelasnya.
Kendati demikian Kapolda optimis bisa mengatasi
kerawanan Pilgub Papua Barat, sebab Pilkada sebelumnya di Papua Barat terdapat
9 kabupaten yang menggelar Pilkada.
“Dengan pengalaman itu kita berpikir optimis bahwa
Pilkada ini akan berjalan sukses dan aman, dengan langkah dan pola tindak yang
sudah kami laksanakan sebelumnya pada Pilkada tahun lalu, walaupun ada beberapa
kabupaten yang agak a lot, namun di selesaikan dengan kondusif aman,” ujar
Kapolda.
Terkait persiapan pengamanan Pilgub, diakui Kapolda
jumlah personil masih kurang, namun akan di bantu oleh Mabes Polri.
“Bisa kita pres sekitar 4000 personil yang sudah di
siapkan dalam pengamanan Pilgub termasuk di dalamnya Polres Kabupaten/Kota ,
jumlah ini sudah termasuk bantuan anggota brimob dari Mabes Polri,” tukasnya.
Anggaran Pengamanan
Kendati tahapan Pilgub sudah berjalan hingga saat
ini mengenai anggaran untuk pengamanan masih belum disetujui oleh Pemerintah
Provinsi Papua Barat. Pengamanan yang di lakukan sejauh ini masih menggunakan
anggaran rutin polisi.
Sejauh ini menurut Kapolda, belum ada kejelasan
dari pemerintah terkait anggaran pengamanan yang sudah di usulkan.
“Kalau polisi itu mau ada anggaran
tidak ada anggaran pengamanan tetap berjalan, karena sudah menjadi tanggung
jawab, tapi syukur-syukur anggaran itu ada biar pengaman jadi normal,” ujarnya (Cahaya
Papua)
0 komentar:
Post a Comment